Mie Instan, makanan cepat saji yang sudah tidak
asing lagi bagi sebagian masyarakat, mungkin hampir semua orang di dunia sudah
pernah merasakan nikmatnya makanan yang satu ini. Harganya yang cukup ekonomis
dan juga cara pembuatannya yang praktis dan tidak membutuhkan waktu lama, membuat
mie instan sangat digemari. Disamping harganya yang murah, rasanya yang
gurih dan aromanya yang menggugah selera membuat orang sulit untuk tidak
menyukai mie instan. Sangat banyak masyarakat yang bahkan menjadikan mie instan
sebagai makanan wajib mereka, terutama bagi yang memiliki pendapatan tergolong
rendah atau mereka yang uang jajan bulanannya pas-pasan seperti mahasiswa atau
pelajar terutama yang merantau dari daerah. Jadi tidak heran ada yang
mengatakan bahwa mie instan indentik dengan makanannya para mahasiswa.
Namun, mie instan yang sangat digemari ini akan berbahaya
jika dikonsumsi secara berlebih. Mengonsumsi mie instan dalam porsi yang
berlebih atau dalam waktu yang relatif sering dapat menimbulkan beragam
penyakit bagi tubuh.
Beberapa penyakit yang mungkin timbul dengan
seringnya mengonsumsi mie instan: timbul resiko penyakit ginjal, kanker dan
usus buntu. Hal ini disebabkan oleh kandungan dan bahan pembuatan mie instan
itu sendiri. Beberapa bahan yang terkandung dalam mie instan: kandungan
lilin yang dapat membahayakan kesehatan. Kandungan lilin tersebut berguna untuk
membuat mie tidak lengket satu sama lain. Bisa dibayangkan jika kita terlalu
sering makan mie instan, dengan begitu kita juga memasukkan bahan lilin
tersebut ke dalam tubuh kita. Selain itu penyerapan kandungan lilin dalam tubuh
akan terjadi setelah dua hari. Jika bahan tersebut menumpuk terus menerus, maka
akan merusak sistem kerja pencernaan. Bahkan lebih parah, kandungan tersebut
dapat menumbuhkan sel-sel kanker.
Mie instan juga menjadi penyebab utama Obesitas. Dalam hal ini mie instan
banyak mengandung lemak yang menyebabkan retensi air dalam tubuh. Mie instan
yang mengandung propilen glikol, yaitu bahan anti beku yang mencegah
mie dari peringatan dengan mempertahankan kelembaban. Hal ini dapat menyebabkan
kerusakan dan kelainan organ, serta melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Bumbu pada mie instan pun turut andil dalam
kerusakan tubuh. Aneka pilihan rasa pada mie instan mengandung Monosodium
Glukamate (MSG). Ketika MSG ini dikonsumsi oleh orang-orang yang alergi
terhadap MSG, maka dapat menyebabkan rasa terbakar, panas di dada, kemerahan
pada wajah,atau nyeri dan sakit kepala (Migran).
Mie instan hanya dapat dianggap sebagai junk
food karena tidak pernah menggantikan makanan bernutrisi. Mie instan
mengandung banyak karbohidrat tanpa adanya vitamin, mineral, atau serat. Mie
ini juga banyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans sehingga padat
kalori dan memberi efek negatif pada kesehatan.
Beberapa tips dalam memasak mie jika anda
benar-benar ingin menyantap makanan instan ini, yaitu:
· Rebus mie denagn air mendidih, aduk mie agar kandungan lilin berkurang;
· Buang air rebusan mie dan ganti dengan air hangat yang baru;
· Jangan masak bumbu bersamaan dengan mie, siapkan bumbu di mangkuk;
· Jika ingin lebih sehat gunakan bumbu racikan sendiri;
· Tambahkan sayuran, daging, atau telur. Hal ini akan menambah
kandungan gizi dan mengurangi bahaya-bahaya yang ditimbulkan.
Sebenarnya tidak masalah jika Anda mengonsumsi mie
instan, tapi usahakan jangan terlalu sering. Terlepas dari baik atau tidaknya
mie instan bagi kesehatan, itu adalah hak Anda untuk mengonsumsinya.