Obyek Wisata Kota Blitar
Candi Penataran
Candi
Penataran, adalah sebuah candi berlatar belakang Hindu yang telah ada sejak
kerajaan Kediri dan digunakan sampai era kerajaan Majapahit.
Komplek
candi Penataran ini merupakan komplek candi terbesar di Jawa Timur dan terletak
di lereng barat daya Gunung Kelud. Terletak pada ketinggian 450 M dari
permukaan laut, komplek candi Penataran ini terletak di desa Panataran,
kecamatan Nglegok, Blitar.
Candi
Penataran ditemukan pada tahun 1815, dan belum banyak dikenal sampai tahun
1850. Komplek candi ini ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang
merupakan Letnan Gubernur Jendral pada masa kolonial Inggris di Indonesia pada
waktu itu.
Raffles
bersama-sama dengan Dr.Horsfield seorang ahli Ilmu Alam mengadakan kunjungan ke
Candi Panataran, dan hasil kunjunganya dibukukan dalam buku yang berjudul
"History of Java" yang terbit dalam dua jilid. Jejak Raffles ini di
kemudian hari diikuti oleh para peneliti lain yaitu : J.Crawfurd seorang
asisten residen di Yogyakarta, selanjutnya Van Meeteren Brouwer (1828), Junghun
(1884), Jonathan Rigg (1848) dan N.W.Hoepermans yang pada tahun 1886 mengadakan
inventarisasi di komplek candi Panataran.
Nama
asli candi Penataran dipercaya adalah Candi Palah yang disebut dalam prasasti
Palah, dan dibangun pada tahun 1194 oleh Raja Çrnga (Syrenggra) yang bergelar
Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Çrengalancana
Digwijayottungadewa. Raja Çrnga memerintah kerajaan Kediri antara tahun 1190 -
1200, sebagai candi gunung untuk tempat upacara pemujaan agar dapat
menetralisasi atau menghindari mara bahaya yang disebabkan oleh gunung Kelud
yang sering meletus.
Makam Soekarno
Makam
Soekarno adalah kompleks pemakaman dari presiden pertama RI Indonesia yang
sekaligus proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno. Makam ini merupakan
makam dengan gaya arsitektur Jawa, dimana terdapat Joglo yang menjadi ciri khas
utamanya.
Makam
Soekarno terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanawetan Kota Blitar.
Komplek makam ini berdiri seluas 1,8 sejak Ir Soekarno wafat dan dimakamkan di
sana. Pada tanggal 21 Juni 1970, kompleks makam ini untuk pertama kalinya
dipugar. Dengan pemugaran itu pencitraan Makam Bung Karno sebagai ikon Kota
Blitar semakin dikukuhkan. Ikon itulah yang mampu menyedot pengunjung berziarah
di sana.
Sejak
2004, pengembangan kembali dilakukan dengan menambahkan bangunan baru yang
menjadi satu kompleks dengan makam Bung Karno tersebut, yaitu Perpustakaan dan
Museum Bung Karno. Tim arsiteknya diketuai oleh Pribadi Widodo dan Baskoro
Tedjo dari Institut Teknologi Bandung.
Pintu
masuk Makam ini dimulai dari jalanan yang menghubungkan perpustakaan yang
berada di sisi selatan komplek makam hingga sampai pada gapura Agung yang
menghadap ke selatan. Bangunan utama disebut dengan Cungkup Makam Bung Karno.
Cungkup ini berbentuk bangunan Joglo, dan diberi nama Astono Mulyo. Diatas
Makam diletakkan sebuah batu pualam hitam bertuliskan : "Disini dimakamkan
Bung Karno Proklamator Kemerdekaan Dan Presiden Pertama Republik Indonesia.
Penyambung Lidah Rakyat Indonesia."
Wisata Rambut Monte
Wisata
Rambut Monte merupakan wisata alam yang terdapat sebuah telaga, candi,
petilasan atau tempat untuk bermeditasi dan di latar belakangi dengan
pemandangan yang hijau dari perkebunan teh dan sawah warga setmempat, yang
terhampar sepanjang perjalanan menuju lokasi wisata ini.
Wisata
Rambut Monte terletak di desa Krisik, kecamatan Gandusari, kurang lebih 30 km
dari kota Blitar. Candi yang terdapat di lokasi Rambut Monte ini merupakan tempat
pemujaan bagi penganut agama Hindu pada jaman Kerajaan Majapahit. Di bawah
candi terdapat sebuah telaga yang dihuni oleh ikan, yang oleh warga sekitar di
sebut dengan Ikan Dewa.
Di
pinggiran telaga disediakan sebuah gazebo untuk beristirahat dan menikmati
keindahan alam di sekitar telaga. Keindahan lokasi Rambut Monte ini kian
bertambah dengan pantulan warna air dalam danau yang jernih kehijauan dan
cenderung ke toska. Pengunjung tidak diperbolehkan untuk berenang di area
telaga yang berisi ikan Dewa, tetapi terdapat kolam tersendiri untuk pengunjung
berenang menikmati hijaunya alam di Rambut Monte.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar